Langsung ke konten utama

PENDEKATAN GEOGRAFI


Dalam menelaah suatu fenomena, geografi tifak hanya mengandalkan konsep saja, tetapi juga menggunakan berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis sebab dan akibat terjadinya suatu fenomena di geosfer. Pendekatan yang digunakan geografi dalam menelaah suatu fenomena geosfer yaitu meliputi :
1. Pendekatan Wilayah
Dari namanya dapat ditangkap bahwa pendekatan ini akan menekankan pada keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi atau agihan elemen geografi ini akan membentuk pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar.
Contoh dari pendekatan keruangan adalah :
“Terjadinya longsorlahan di Kecamatan Ngargoyoso dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan kemiringan lereng sangat curam” dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dalam menganalisis fenomena geografi dengan pendekatan keruangan hanya mengkaji aspek fisik tanpa ada campur tangan manusia.
2. Pendekatan Kelingkungan
Pendekatan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Contoh dari pendekatan kelingkungan yaitu :
a.       Perkembangan permukiman pada kawasan rawan longsorlahan tinggi di Desa Ngargoyoso tinggi, karena banyak penduduk yang tinggal dekat dengan fasilitas pendidikan dengan tujuan berdagang.
b.       Tingkat kerawanan longsorlahan di Kecamatan Ngargoyoso didominasi oleh tingkat kerawanan longsorlahan sedang, karena banyak lahan yang dimanfaatkan sebagai perkebunan, yang notabenenya perkebunan menjadi sebuah penggunaan lahan yang mempunyai tutupan lahan baik untuk mengurangi tingkat kerawanan longsorlahan.
3. Kompleks Wilayah
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian ”areal differentiation” yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.
Contohnya pendekatan kompleks wilayah yaitu :
Tingkat kerawanan longsorlahan di Kecamatan Ngargoyoso dipengauhi oleh curah hujan yang tinggi dan perilaku manusia yang menggunakan lahan sebagai perkumiman, karena dengan penggunaan lahan sebagai permukiman, akan memperbesar tingkat kerawanan longsorlahan.
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa dalam menganalisis fenomena geografi menggunakan pendekatan kompleks wilayah, digunakan kombinasi pendekatan kelingkungan dan keruangan.

Komentar