Langsung ke konten utama

PERWILAYAHAN

Sering muncul pertanyaan, "apakah perbedaan wilayah dan perwilayahan ?"

Nampak jelas bahwa wilayah adalah sebuah obyek dan perwilayahan adalah metode atau kegiatan yang digunakan untuk membuat wilayah. Bagi pelajar yang duduk  dibangku SMA kelas 12 mungkin masih sangat awam dalam perwilayahan geografi, karena pelajar pasti belum pernah melakukan hal tersebut. Namun, bagi para mahasiswa danpara alumni mahasiswa yang khususnya jurusan geografi, geodesi bahkan pendidikaan geografi, pasti kenal dengan kegiatan perwilayahan.

Kegiatan perwilayahan sering dilakukan dalam proses pembuatan data sekunder untuk sebuah analisis suatu fenomena dengan sistem informasi geografis. Data yang sering digunakan dan diperoleh dengan proses perwilayahan biasanya berupa penggunaan lahan, karena data penggunaan lahan adalah data yang sangat cepat berubah dari tahun ke tahun sehingga dibutuhkan data yang uptodate untuk sebuah analisis. 

Tujuan Perwilayahan 

Proses menyederhanakan informasi wilayah yang ada di bumi ini memiliki tujuan supaya antara satu wilayah dengan wilayah yang lain dapat dibedakan, oleh karena itu jika mempelajari perwilayahan maka akan bertemu dengan istilah toponimi (pemberian nama wilayah berdasarkan karakteristik wilayah tersebut). Harus selalu diingat seperti yang dikatakan oleh Bintarto bahwa wilayah merupakan suatu tempat di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu, sehingga dengan toponimi akan diketahui wilayah yang sesuai dengan tujuan perwilayahan.

Metode Perwilayahan

Proses perwilayahan dilakukan dengan SIG yang tentunya pada era sekarang dilakukan dengan berbagai software penunjang SIG, meliputi Google Earth, Stitchmap atau universal map downloader atau yang lainnya,dan pastinya software Arc GIS atau Arc View. Data yang biasa digunakan dalam perwilayahan dengan delemitasi kualitatif adalah data citra IKONOS yang dikomersialkan oleh Google. Sehingga dalam perwilayahan dilakukan dengan interpretasi yang prosesnya menggunakan berbagai unsur interpretasi citra. Adapun langkahnya yaitu sebagai berikut :

         1. Generalisasi

            Proses menghilangkan beberapa informasi yang dianggap tidak begitu penting jika diperhitungkan dengan unit analisis pemetaan, atau dapat dikatakan bahwa ini merupakan proses menghilangkan informasi bangunan atau polygon yang tidak sesuai dengan satuan pemetaan terkecil.

        2. Delemitasi

           Sering orang menyebut istilah ini dengan deleniasi, atau merupakan kegiatan memberi batas terluar pada obyek yang sedang dianalisis. delemitasi memiliki 2 jenis, yaitu delemitasi kualitatif dan delemitasi kuantitatif.

        3. Klasifikasi

          Memberikan nama pada obyek yang telah dianalisis,yang dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu single topic region, multiple topic region dan total region

Komentar